CERITA MISTERI 'ALAM LELEMBUT '
OLEH: EDY SUYATNO
Sebenarnya saya tidak akan menulis ini, karena dilarang anak saya' katanya' hari gini kok cerita alam lelembut.. Apa tidak materi yang ditulis?.......... yaaa sekedar iseng berbagi, bagi yang ingin tahu....... he e e
Begini
Pada hari Kamis Legi 24 Nopember 2011, jam 16.15 ada kabar bahwa ibu ( mertua) meninggal , kami berempat (saya, istri, shita dan dhimasdaru, ) bergegas pulang , anak kami primandaru berangkat dari Denpasar ,Bali langsung ke Jogja. Kami berada di Jogja sampai menunggu tujuh harinya. Sedangkan Sitha dan Dhimasdaru, pulang ke Surabaya lebih awal karena segera masuk kerja.
Sambil menahan sakit gigi,, dan menghilangkan kejenuhan saya iseng baca 'mingguan basa jawa" Djaka Lodang" tertuju cerita misteri jagading lelembut' . sangat menarik, dan mengesankan saya. Berikut yang bisa saya baca dengan bahasa jawa dan saya terjemahkan bebas .
SIAP MEMBANTU MENCARI KEKAYAAN---( si tuyul )
Pada suatu ketika, ada seorang Bidan sebut saja Atun, bertugas di Rumah Sakit WaluyoHusada( Samaran) , Dia adalah sosok bidan yang rajin, bekerja keras, rendah hati dan suka menolong . Tugasnya di Rumah Sakit tsb. seperti tenaga perawat, dokter lainnya mendapat giliran jaga malam.
Malam itu sebenarnya bu bidan Atun, agak ragu untuk berangkat( tugas malam), karena kepalanya terasa berat, pusing. Namun segara ingat untuk mengambil obat pusing di tas mungilnya. Sebentar kemudian pusingnya berkurang dan bergegaslah ia bersepeda motor berangkat ke Rumnah sakit. Dan setibanya di RS, ternyata sudah ada yang menunggu tiga orang pasien akan melahirkan. Dia langsung mengerjakan tugas mulia yakni membantu orang yang sedang melahirkan putra tercintanya. Eh setelah beberapa saat istirahat kira kira jam 03.00 malam menjelang pagi kepala bu bidan terasa pusing kembali ..... kumat ? . Bu bidan Atun pamit kepada teman dan perawat yang ada, bahwa ia akan pulang karena terasa pusing. Bu bidan ini akan pulang ragu, karena masih malam dan sepi. Walau sebenarnya ia termasuk orang yang berani naik motor malam hari, karena menganggap rumah tinggalnya tidak jauh ,hanya memakan waktu sekitar 30 menit.
Walau ragu bu bidan tetap berangkat pulang , dengan merasakan sakit pusing, dia naik sepada motor dengan pelan. Tepat diperempatan jalan ring road, mau belok ke Godean, terasa sepeda motornya ada yang nggandol. Dia menoleh ke belakang . Eh ... ternyata benar ada seorang anak pakai topi yang naik / mbonceng dibelakangnya. Lalu dia berhenti dan bertanya," lho ...le , kapan kamu naik /mbonceng motor ini? dan anak itu menjawab : "Oh ...tadi bu,... ketika motor lagi pelan akan belok ke barat. Aku ikut sampai di rumah ya bu........ sebab aku terpisah dengan temanku." Bu bidan Atun heran dan merasa ada yang aneh, lalu bertanya lagi: ' Le.... kamu anak kecil kok pergi malam malam begini dan hanya dengan temanmu, apa orang tuamu tidak mencari ?" Dia menjawab: " tidak bu.... sekarang saya tidak punya orang tua. Apa boleh saya ikut ibu ? Kalu boleh ... nanti saya bantu cari uang. Saya bantu apa saja, yang ibu inginkan. Boleh ya bu?"
Sekejab kemudian, bu Bidan Atun, tanggap bahwa dia berhadapan dengan lelembut. Maka tangan kanan nya akan membuka topi si anak tadi, namun tidak boleh . Bahkan topi malah diturunkan agar wajahnya tidak kelihatan. Lalu bu Atun bertanya lagi :" Jika kamu membantu saya , kamu kan minta upah ?"
Si anak itu menjawab :"Lha iya bu, saya ingin kuthuk( anak ayam) yang di rumah ibu sebagai teman saya." Bu Atun semakin tanggap bahwa dihadapannya itu lelembut' tuyul' yang pekerjaannya mencuri uang, sebab bu Atun merasa di rumah tidak punya ayam, apalagi kuthuk( anak ayam ). Segera bu Atun bertanya: " yang kamu maksud 'kuthuk' itu anak saya kan?" dengan suara pelan sianak menjawab" Iya bu ,"
"Begini ya le....... kamu dan saya ini adalah umat Allah yang Maha Besar, hanya kamu dan saya beda alam. Maka alam saya jangan kamu ganggu. Saya selalu bersyukur ke hadapan Sang Gusti. Saya mendapatkan uang dan rejeki lainnya, hanya karena saya bekerja giat dan jujur. Dan jika saya kaya karena kamu bantu dan harus mengorbankan keluargaku, aku tidak mau..... itu dosa. Saya takut itu melanggar ajaran agama. nanti akan dilaknat. Saya takut kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Ayo cepat kamu turun dan aku segera pulang!" Anak itu menoleh kekanan dan kekiri, sambil berkata: ' Ya sudah bu, aku ikut ibu, aku tidak minta upah, tidak minta apa-apa. tapi ijinkan saya ikut membantu ibu cari uang. Tapi aku ijinkan cari makan di di jalan, entah siapa... pokoknya bukan keluarga ibu.".
Bu Atun menjawab: " Bagaimana? kamu tetap mencari korban ? di jalan?" Anak itu diam tertunduk. Bu Atun bicara keras: "Tidak... tidak bisa. Itu larangan sang Maha Kuasa. Kalau kamu melanggar, kamu akan celaka di alam mu. Ayo cepat turun ! aku akan segera pulang " Anak itu tetap tida kmau turun dari sepeda motor. Berhubung bu Atun itu orang yang yang beriman, taat beragama. maka sepeda motor di parkir di pinggir jalan, sejenak kemudian bu Atun berdoa (dengan khusuk) kepada Gusti yang Maha Agung, mohon perlindungan dan petunjukNya.
Selasai berdoa, bu Atun menoleh ke sepeda motornya, dan .....ternyata anak kecil, bertopi itu sudah tidak ada. Entah kemana anak kecil tadi. Langsung saja bu Atun menaiki sepeda motornya , untuk pulang
Itu cerita lelembut yang saya baca ............ percaya boleh....... tidak.. ya tidak apa apa. Hanya selingan mengusir kejenuhan . 1Desember 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar